Oleh: Suyatno,S.P.
Menulis bagi sebagian besar orang adalah pekerjaan yang
tidak mudah untuk dilakukan. Sebenarnya bukan karena tidak bisa menulis, tetapi
lebih banyak disebabkan oleh munculnya kebingungan memilih kata-kata apa yang
akan ditulis pertama kali. Kebingungan inilah yang seringkali menyebabkan
keinginan menulis menjadi tertunda atau bahkan berhenti. Lumrah…ya……. sayapun
mengalami kondisi ini, ketika diperjalanan memiliki keinginan untuk menuliskan
sesuatu yang menarik, namun begitu sudah didepan notebook jari-jarinya terasa
kaku, seolah-olah sulit di arahkan menuju ke huruf mana yang akan diketik
dahulu. Kadang sudah tersusun sebuah kata, tapi bingung mau menulis kata-kata
berikutnya. Bahkan tidak jarang untuk membuat satu paragraf saja butuh waktu
puluhan menit…
Jika teman-teman merasakan hal yang sama, tenang saja….jangan buru-buru menyimpulkan kalau
“saya ini terlahir bukan untuk jadi
penulis”….. faktanya ternyata banyak penulis hebat yang mulai meniti karirnya
juga dengan perasaan yang teman-teman dan saya rasakan.
Lalu apakah tulisan ini bisa mengantarkan pembaca (termasuk
saya) bisa jadi penulis hebat? …. Belum tentu…. Karena itu sangat bergantung
pada bagaimana kita bisa membawa kebingungan ketika memulai menulis itu menjadi
“berkah”. Ya karena kebanyakan orang
ketika merasa bingung kemudian bertanya kesana kemari untuk menyelesaikan
kebingungannya. Misal kita bingun mencari jalan kerumah teman kita,
satu-satunya jalan untuk mengatasi kebingungan itu adalah dengan bertanya.
Hal tersebut juga sebetulnya sama dengan yang dialami ketika kita mau menuliskan sebuah peristiwa, dan akan kita sampaikan kepada orang lain melalui sebuah tulisan. Untuk menuliskan sebuah peristiwa menjadi informatif, maka kita cukup menggunakan unsur-unsur (5W + 1H). itu merupakan kependekan dari:
What (Apa)?
When (Kapan)?
Where (Dimana)?
Who (Siapa)?
Why (Mengapa)?
How (Bagaimana)?
Sebagai Contoh:
Terjadi Kebakaran di Pasar Purbolinggo tanggal 07 Juni 2012
pukul 13.00 wib. Pada saat itu kita ingin
menuliskan kejadian kebakaran tersebut, maka kita bisa mulai dengan menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan peristiwa kebakaran tersebut.
Misalnya?
1.
What ?
·
Apakah yang terjadi di siang ini di Purbolinggo?
·
Apa yang anda lihat dari kejauhan?
·
Apa yang anda lihat disekitar lokasi kebakaran?
·
2.
When?
·
Jam, hari, bulan, tahun berapakah kebakaran
tersebut terjadi?
·
3.
Where?
·
Dimanakah kebakaran itu terjadi? Di pasar blok
apa?
·
(nama tempat, Desa, Kecamatan kabupaten)
4.
Who?
·
Siapakah yang melihat kejadian itu pertama kali?
·
Siapa saja yang menjadi korban? Berapa orang?
·
Siapa saja yang membantu memadamkan kebakaran
tersebut?
5.
Why?
·
Mengapa kebakaran itu terjadi
6.
How?
·
Bagaimana keadaan lokasi kebakaran?
·
Bagaimana kondisi orang-orang yang menjadi
korban?
·
Bagaimana sikap orang yang lokasinya berdekatan?
·
Bagaimana tindakan yang diambil aparat yang
berwenang?
·
Dst……
Mari kita lihat, dengan membuat urutan-urutan pertanyaan
tersebut mudah sekali tergambar informasi apa saja yang harus diperoleh. Semakin
banyak kita menyusun pertanyaan-pertanyaan ini maka bahan tulisan kita akan
semakin banyak dan bisa menampilkan informasi mengenai kebakaran tersebut secara
utuh. Mudah bukan…..?
APA SAJA KERUGIAN JIKA KITA TIDAK MAU BELAJAR MENULIS SEJAK
SEKARANG?
1. KEHILANGAN kesempatan untuk bisa menjadi sumber informasi bagi orang
lain.
Di era teknologi informasi yang berkembang
pesat saat ini, sebuah peristiwa penting bisa tersebar keseluruh dunia hanya
dalam hitungan detik. Bayangkan jika kita adalah orang pertama memberitakan
sebuah peristiwa penting, kemudian kita sebarkan informasi melalalui jaringan
internet, dan dalam hitungan menit informasi itu dibaca oleh ratusan bahkan
ribuan orang. Bangga bukan?
2.
KEHILANGAN
Kesempatan untuk memperoleh penghasilan dari Tulisan
Saat ini banyak orang sukses dan punya
penghasilan besar (Ratusan ribu hingga trilyunan rupiah) hanya karena ia mau
menulis.
Contoh:
a.
Milyuner
JK. Rowling sukses menjadi pengarang novel Harry Potter, Anne Ahira
(pemilik Asianbrain.com) yang sukses mengembangkan internet marketing karena
tulisan-tulisannya,
b.
Jutawan
Ada
ribuan orang yang berpenghasilan jutaan perbulan sebagai wartawan di media
cetak, media elektronik, media online, yang bisa memiliki penghasilan yang
cukup besar.
Masih banyak contoh lain yang bisa
menunjukkan bahwa seorang penulis memiliki belasan peluang untuk bisa
memperoleh penghasilan dari internet melalui tulisan-tulisannya.
3. HANYA MENJADI GENERASI YANG “KONSUMTIF” TERHADAP
INFORMASI
Mari kita ingat-ingat kembali
jika kita terkoneksi dengan internet (Di warnet, di PC pribadi, atau melalui
handphone) bandingkan seberapa banyak waktu yang kita di gunakan untuk MENCARI sebuah informasi dibandingkan MEMBUAT sebuah informasi?. Jujur saya sendiri pun masih menggunakan
sebagian besar waktu untuk mencari sebuah informasi, ketimbang membuat sebuah
informasi. Kalau mencari informasi itu kemudian digunakan untuk melahirkan
informasi lainnya sih…. Masih mendingan ketimbang hanya melulu cari informasi
terus menerus………..
SEBAGAI SEORANG
PELAJAR APAKAH SAYA BISA?
Saya pastikan teman-teman bisa, asalkan ada
kemauan yang kuat untuk belajar, mencoba kemudian melakukan, maka bukan
mustahil anda akan menjadi penulis hebat dan bisa memiliki penghasilan besar
dari tulisan. Persoalan utamanya bukan pada pertanyaan “apakah saya bisa?”,
namun pada pertanyaan “Apakah Saya MAU?”. Menurut saya semua orang punya potensi yang
sama untuk menjadi BISA, namun sedikit orang yang MAU BISA”.
Banyak pelajar yang gemar menulis dikota-kota
besar yang sudah memiliki situs/blog pribadi yang berisi tulisan-tulisan
bermanfaat, kemudian situsnya dikunjungi ribuan orang. Pada saat itulah pemilik
situs bisa menerima pemasukan dari iklan yang dipasang di situs tersebut.
Karena memiliki situs/blog yang memiliki pengunjung banyak, sama halnya memiliki media sendiri misal stasiun tv yang
memiliki banyak pemirsa, maka cepat atau lambat pemasang iklan baik dari
perorangan maupun perusahaan akan menggunakan situs/blog. Bagimana mekanisme
beriklan dapat diatur sendiri oleh pemilik situs/blog sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar