Sabtu, 17 November 2012

Kerugian tidak memiliki Buletin Sekolah


Ada beragam aktifitas yang dilakukan disekolah selain kegiatan belajar mengajar. berbagai aktifitas ini mungkin salah satunya melahirkan  prestasi-prestasi baik tingkat sekolah itu sendiri maupun tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi bahkan tingkat nasional. Tentu hal ini bisa mejadi kebanggaan bagi warga sekolah dan masyarakat luas. Saya tidak bermaksud mengajari pengunjung blog ini, namun saya ingin mengajak untuk menilik beberapa KERUGIAN jika sekolah tidak memiliki buletin yang bisa diterbitkan secara rutin.

“Menghamburkan” potensi Penulis Kreatif

FAKTA 1. : Saat ini hampir tiap siswa sekolah berinteraksi dengan SMS melalui handphone, Chatting, Update status melalui social media dan banyak lagi aktifitas tulis menulis yang dilakukan. Beragam bahasa yang dipakai, ratusan gaya penulisan, dan tingginya frekwensi kegiatan tersebut.  Namun berapa persen kegiatan menulis tersebut yang berisi informasi, fakta atau ulasan peristiwa yang LAYAK di terbitkan, disebarluaskan dan di baca oleh umum. Faktanya bahwa sebagian besar aktifitas menulis saat ini lebih bersifat pada hal-hal  pribadi, ajang curhat dan entertainmen belaka.  Padahal energi, waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut tidaklah sedikit.

FAKTA II: Bandingkan dengan banyaknya informasi seputar sekolah mulai dari kegiatan sekolah, prestasi sekolah, kebijakan dan program sekolah, atau fakta-fakta lain yang  TIDAK DIKETAHUI seluruh warga sekolah (apalagi masyarakat luas)  hanya karena TIDAK PERNAH DI PUBLIKASIKAN.

Jika kedua fakta ini digabungkan maka merupakan sebuah potensi besar yang dapat di manfaatkan bersama antara Siswa & guru (Secara Pribadi) dan warga sekolah (Secara Institusi) untuk berbagai tujuan.

Tujuan Secara pribadi:

Setiap orang membutuhkan tempat untuk mengaktualisasikan diri dan karyanya kepada orang lain. Misal pribadi itu senang menulis, senang meneliti, senang menggambar/design, senang bercerita, senang mengarang (fiksi), senang dokumentasi foto, dan banyak kesenangan lainya, tentu ia membutuhkan wadah yang bisa menampung karya yang berbentuk tulisan (artikel, feature, cerpen, karya ilmiah dll.) berbentuk gambar (foto, desain, karikatur dll.).

Tujuan secara institusi:

Setiap Institusi/lembaga tentu mengemban  Visi dan Misi jangka panjang yang setiap saat harus dievaluasi dan jika perlu mesti  ”ditajamkan” lagi dengan beragam cara.  Menyediakan wadah yang dapat menampung dan mempublikasikan kreatifitas warga institusinya adalah salah satu cara untuk  menajamkan visi tersebut.

Setiap isntitusi/lembaga butuh pencitraan dari waktu-kewaktu. Namun pencitraan ini tidak bisa hanya dibangun dengan sederet kalimat Visi & Misi saja, namun juga harus dibangun dengan berderet-deret Aksi & Prestasi. Apa jadinya jika Aksi dan Prestasi ini hanya menjadi penghuni lemari arsip saja, tidak diketahui oleh khalayak yang juga berhak atas informasi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar